Rabu, 12 September 2012

RI Sudah Terimbas Krisis Dunia, Ini Buktinya

Center for Information and Development Studies (CIDES) memastikan bahwa perekonomian Indonesia tidak kebal terhadap ketidakpastian ekonomi global. Bahkan, secara tak disadari, dampak gonjang-ganjing krisis ekonomi dunia sudah mulai terasa ke Tanah Air.



Dewan Penasihat CIDES, Ricky Rachmadi, mengungkapkan, tanda-tanda terpaparnya perekonomian Indonesia akibat krisis terlihat dari gejolak aliran modal portofolio dan pasar saham. Indikator lain adalah penurunan kinerja ekspor produk andalan seperti, karet, batu bara, dan kelapa sawit.

“Sebenarnya dampak krisis global terhadap Indonesia nyaris nyata, meskipun sejumlah kalangan masih menganggap sektor pertanian masih kuat,” kata Ricky di Jakarta, Selasa 11 September 2012.

Data yang dihimpun CIDES menunjukkan, kinerja ekspor karet, batu bara, dan kelapa sawit turun signifikan sejak tiga bulan terakhir. Sayangnya, Komite Ekonomi Nasional (KEN) masih meyakini bahwa sektor pertanian dalam negeri tetap mampu mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

Saat ini, harga sejumlah komoditas ekspor utama Indonesia tercatat turun hampir 20 persen, seperti batu bara, karet, minyak sawit, dan tembaga. Akibat dari penurunan harga tersebut, dia melanjutkan, pertumbuhan ekspor pun ikut melemah. “Namun, pertumbuhan impor barang tetap menguat,” imbuhnya.

Terkait kondisi perekonomian nasional saat ini, Indonesia diperkirakan masih berkutat pada masalah defisit transaksi berjalan sebesar 3,1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun, CIDES cukup optimistis, defisit tersebut akan segera berkurang menjelang kuartal ketiga 2012. Penyebabnya adalah investasi modal asing (PMA) dan investasi portofolio asing akan kembali masuk ke dalam negeri.(vivanews.com, 11/9/2012)[www.al-khilafah.org]

Selasa, 04 September 2012

Krisis Ekonomi Melanda Zona Eropa


Biaya tenaga kerja naik terlalu tinggi, yang mengapa upah perlu ditekan. Tapi begitu pula biaya bahan makanan, perumahan, transportasi, dan puluhan barang dan jasa lainnya. Harga yang menukik cepat dalam negara yang krisis melemahkan daya saing ekonomi mereka selama dekade pertama euro, pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan untuk menderita dan pengangguran meningkat.
Apakah masalah sudah diperbaiki? Tidak benar. Memasuki tahun ketiga krisis utang daerah, harga di "pinggiran" zona euro-Eropa selatan, Irlandia dan negara-negara Baltik, yang mematok mata uang mereka terhadap euro-masih terlalu tinggi. Itu adalah masalah besar bagi para pembuat kebijakan berharap pertumbuhan ekonomi bisa kembali ke pinggiran dalam satu atau dua tahun.

Mengapa fokus pada harga? Dekade pertama zona euro melihat inflasi di pinggiran dijalankan secara konsisten lebih tinggi daripada di Jerman-mengubah Jerman menjadi blok pusat produksi berbiaya rendah. Untuk mendapatkan kembali persaingan setelah krisis, harga di pinggiran perlu turun relatif terhadap Jerman dan negara zona euro kuat lainnya, seperti Belanda dan Austria.

Untuk beberapa negara, seperti Yunani, yang mungkin berarti deflasi langsung. Bagi yang lain, seperti Spanyol, itu mungkin berarti hanya laju inflasi yang signifikan lebih rendah daripada Jerman.

Apakah sudah terjadi? Lihatlah tingkat inflasi saat ini di seluruh zona euro. Inflasi-disesuaikan dengan perubahan pajak, yang memiliki satu dampak pada tingkat harga-berjalan pada 1,8% di kepungan Spanyol dan 1,9% di Jerman yang sedang berkembang.

Penyesuaian tingkat harga hanya tidak terjadi cukup cepat.
Masalahnya bahkan lebih akut di Yunani. Upah sektor swasta sudah merosot tajam-data resmi terbaru, dari kuartal ketiga tahun lalu, menunjukkan tentang penurunan 14% dari puncaknya pada tahun 2010; dan upah kesepakatan yang dinegosiasikan tahun ini telah menghasilkan dua digit penurunan upah untuk sejumlah sektor.

Tapi apa yang terjadi dengan inflasi? Telah menjadi hal yang positif untuk sebagian besar dari dua tahun, dan seterusnya, sejak Yunani diselamatkan oleh zona euro dan Dana Moneter Internasional, dan telah secara konsisten lebih tinggi dari yang diharapkan, bahkan disesuaikan dengan pajak baru pemerintah telah menempatkan sebagai bagian dari langkah-langkah penghematan diperintahkan oleh kreditor internasional Yunani.

Masalahnya, otoritas Yunani mengatakan, apakah bisnis Yunani belum melewati biaya upah yang lebih rendah untuk harga. Hal ini memiliki keuntungan daya saing yang terbatas dalam perekonomian Yunani dan telah menghancurkan daya beli konsumen Yunani, yang telah melihat upah mereka jatuh tajam tanpa penurunan yang sesuai dalam harga barang sehari-hari.

"Ada jarak yang sangat besar antara biaya hidup dan tingkat upah," kata Michail Chalaris, direktur eksekutif dari inspektur pasar tenaga kerja Yunani. "Ada margin untuk menurunkan harga tanpa menghilangkan keuntungan.

"Kami belum melihat hal itu," tambahnya. "Mungkin jawabannya sangat, sangat tua: menjadi serakah."

Kreditur Yunani dan beberapa pejabat Yunani mengatakan bahwa jawabannya terletak pada kurangnya daya saing di pasar Yunani. Sektor cenderung didominasi oleh sedikitnya produsen kuat atau kelompok yang tidak menghadapi tekanan dari kompetisi baru untuk menurunkan keuntungan mereka. Membuka pasar untuk kompetisi telah menjadi salah satu tujuan utama dari program bailout Yunani, tetapi kreditur Yunani mengatakan negara sejauh ini telah lambat untuk mengadopsi overhaul.

Bahkan jika Yunani dan negara zona euro buruk lainnya meloloskan langkah-langkah yang memungkinkan harga jatuh, pihak berwenang kemudian akan harus berhadapan dengan masalah deflasi, yang memperburuk beban utang rumah tangga dan pemerintah. Jerman dan negara-negara inti lainnya bisa membantu pinggiran mendapatkan sekitar masalah ini dengan memungkinkan inflasi yang lebih tinggi dalam negeri, sehingga deflasi yang sebenarnya tidak diperlukan di pinggiran- pejabat Jerman yang berkembang mengatakan tahun ini mereka bersedia untuk sanksi.

Tapi membiarkan upah di Jerman naik terlalu cepat, dan inflasi di seluruh zona euro menjadi risiko dalam melanggar target inflasi yang sakral Bank Sentral Eropa 2%, memicu kenaikan tarif bencana dari ECB. Dinamika tersebut telah menyebabkan beberapa ekonom menyarankan ECB perlu mentoleransi inflasi tinggi sementara untuk memudahkan penyesuaian harga besar yang masih perlu terjadi di zona euro.

"Begitu banyak orang di Frankfurt mengatakan 2% adalah angka suci," kata Paul De Grauwe, profesor ekonomi di Universitas Katolik Leuven, di luar Brussels. "Di zona euro, banyak sekali angka suci ini yang membuat sulit untuk mengejar kebijakan ekonomi yang rasional."

Witati Liem, sebagai analis Vibiz Consulting menambahkan bahwaMasalah krisis zona euro paling parah terjadi di Yunani, diikuti Spanyol,dan Jerman menyebabkan harga-harga makanan, transportasi, kebutuhan masyarakat menjadi tinggi, berlaku juga di negara zona euro lainnya, sementara gaji yang diterima semakin rendah. Dengan Jerman dijadikan blok pusat produksi berbiaya rendah, diharapkan dapat mengatasi daya saing yang menurun.

(Witati Liem/RS/WSJ - md)

Rabu, 15 Agustus 2012

EKONOMI KERAKYATAN VS NEOLIBERALISME


Ekonomi kerakyatan sangat berbeda dari neoliberalisme. Neoliberlaisme, sebagaimana dikemas oleh ordoliberalisme, adalah sebuah system perekonomian yang dibangun diatas tiga prinsip sebagai berikut :
     1.Tuhuan utama ekonomi liberal adalah pengembangan kebebasan  individu untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar.               
      2.kepemilikan pribadi terhadap factor-faktor produksi diakui.      
  3.pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkanhasil dari penertiban pasar yang dilakukan oleh nnegara melalui penerbitan undang-undang.

Berdasarkan ketiga prinsip tersebut maka peranan Negara dalam neoliberalisme dibatasi hanya sebagai pengatur dan penjaga bekerjanya mekanisme pasar. Dalam pekembangannya, sebagaimana dikemas dalam paket konsensus Washington, peran Negara dalam neoliberalisme ditekankan untuk melakukan empat hal sebagai berikut (Stiglitz,2002) :
1.      pelaksanaan kebijakan anggaran ketat, termasuk penghapusan subsidi.
2.      liberalisasi sector keuangan.
3.      liberalisasi perdagangan
4.      pelaksanaan privatisasi BUMN

Sedangkan ekonomi kerakyatan, sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 33 UUD 1945, adalah sebuah system perekonomian ang diajukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Tiga prinsip dasar ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut :
1.      perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan
2.      cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
3.      bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Beradasarkan tiga prinsip tersebut dapat disaksikan betapa sangat besarnya peran negara dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebagaimana dilengkapi oleh Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34, peran Negara dalam sistem ekonomi kerakyatan  antara lain meliputi lima hal sebagai berikut :
1.      mengembangkan koperasi
2.      mengembangkan BUMN
3.      memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
4.      memenuhi hak setiap warga Negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak
5.      memelihara fakir miskin dan anak terlantar

Sabtu, 14 April 2012

Benarkah Soekarno Komunis ??



Benarkah Soekarno Komunis ?

Pertanyaan diatas sudah terlalu sering kita dengar. Terlebih diawal berdirinya ORBA atau saat-saat awal runtuhnya kekuasaan Bung Karno. Mengapa isyu itu harus dihembuskan ? Jawabnya hanya satu: Masyarakat Indonesia sangat religius dan sangat sulit menerima kehadiran seorang komunis. Maka hanya dengan mengisyukan bahwa Soekarno komunislah usaha untuk melepaskan ikatan batin antara Soekarno dan masyarakat yang mencintainya akan berhasil.

Bung Karno, lahir bukan dari keluarga muslim dalam pengertian seperti keluarga “pak haji”. Ibunya dari Bali, yang tentu saja sebelumnya memeluk Hindu sebagai keyakinannya. Ayahnya? Seperti kebanyakan muslim Jawa tempo doeloe, yakni seorang muslim “abangan”, cenderung kejawen. Dia mengenal rukun Islam, dia menjalankan kewajiban-kewajiban sebagai orang Islam, tetapi juga menjalankan ritual-ritual kejawen yang sarat mistik.

Perkenalan Sukarno dengan Islam lebih dalam, diakuinya saat usia 15 tahun, saat ia duduk di bangku HBS. Yang memperkenalkan adalah H.O.S. Cokroaminoto. Ia bahkan terbilang rajin mengikuti pengajian Muhammadiyah, di sebuah tempat di seberang Gang Peneleh, Surabaya, tempat ia tinggal bersama keluarga Cokro. Sekali dalam sebulan, ia mengaji di sana, dari pukul 20.00 hingga larut malam. Akan tetapi, pendalaman terhadap Alquran diperoleh tahun 1928, saat ia mendekam di sel nomor 233 penjara Sukamiskin, Bandung. Segala bacaan yang berbau politik dilarang, jadilah ia mendalami Alquran sedalam-dalamnya. Kepada penulis biografinya, Cindy Adams, Bung Karno mengaku, sejak itu ia tak pernah meninggalkan sujud lima kali sehari menghadap ka’bah: Subuh, dhuhur, ‘asar, maghrib, dan isya. Sejak itu pula, segala sesuatu dijawabnya dengan “Insya Allah — Kalau Tuhan menghendaki.” Mungkinkah seseorang yang sujud lima kali sehari menyembah Allah SWT adalah seorang komunis? Tanyalah dia, “Hei, Sukarno, apakah engkau akan pergi ke Bogor minggu ini?” Dan Sukarno akan menjawab, “Insya Allah, kalau Tuhan mengizinkan saya pergi.” Mungkinkan orang yang demikian dapat menjadi seorang komunis?

Ia sendiri meragukan kalau ada manusia yang bertahun-tahun disekap dalam dunia penjara yang gelap, tetapi masih meragukan adanya Tuhan. Akan halnya Sukarno, ia bertahun-tahun mendekam di balik jerajak besi. Malam-malam yang gelap, ia hanya bisa mengintip kerlip bintang di langit dari sebuah lubang penjara yang sempit. Manakala rembulan melintas, sejenak sinarnya mengintip Bung Karno di dalam penjara. Masa-masa yang gelap di dalam penjara, masa-masa di mana ia tak bisa menelan bulat-bulat indahnya purnama dan bintang-gemintang, Bung Karno hanya bisa tertunduk sendiri. Ia sungguh tak tahu nasib akan berkata apa saat fajar menyingsing nanti. Sukarno menuturkan, dalam keadaan seperti itulah, sholat malam menjadi begitu khusuk. Pengkajian alquran yang intens, menempatkan kesadaran tertinggi seorang Sukarno, bahwa Tuhan bukanlah suatu pribadi. Tuhan tiada hingganya, meliputi seluruh jagat raya. Ia Maha Kuasa. Ia Maha Ada. Tidak hanya di pengapnya ruang penjara, akan tetapi ada di mana-mana. Ia hanya esa. Tuhan ada di atas puncak gunung, di angkasa, di balik awan, di atas bintang-bintang yang ia lihat setiap malam-malam tak berawan. Tuhan ada di venus. Tuhan ada di Saturnus, Ia tidak terbagi-bagi di matahari dan di bulan. Tidak. Ia berada di mana-mana, di hadapan kita, di belakang kita, memimpin kita, menjaga kita. Sampai pada kesadaran yang demikian, Bung Karno insaf seinsaf-insafnya, bahwa tak ada satu pun yang patut ia takutkan, karena ia sadar betul bahwa Tuhan tak jauh dari kesadarannya. Yang ia perlukan hanyalah bermunajat ke dalam hatiterdalam untuk menemuiNya. Ia pun memasrahkan setiap langkahnya agar senantiasa dipimpin oleh Tuhan yang ia sembah dalam menggelorakan revolusi kemerdekaan.

Salam Revolusi

Jumat, 13 April 2012

untuk "MEREKA"


Kenapa dengan mereka ??
Hanya bisa BERKATA
Itu BENAR dan itu SALAH
Apa hanya dengan PERKATAAN
Semua akan TERJAWAB !!!
Seharusnya mereka BERCERMIN
Apa yang selama ini "MEREKA LAKUKAN"

Hanya dengan MENYALAHKAN & MEMBENARKAN
"itu tak cukup''

Coba mereka menempatkan posisi mereka
pada orang yang dicibir nya !!!

Apakah mereka bisa MERASA KAN NYA !!!
Jika bisa ....
Pelajari apa yang bisa membuatnya seperti itu
___ APA & KENAPA !!! ___

Dan tak usah MENYANGKAL
Mencari jawaban tuk MENAMPIK SMUANYA
Membenarkan apa yang mereka ucap

Mereka menjadi MISKIN DENGAN PERKATAAN
Dan menjadi KERDIL DENGAN KELAKUANNYA

Hanya_ Kejujuran hati lah yang bisa menyelamatkan nya.

"SEMOGA MEREKA MEMBACANYA
TRUTAMA MENYADARINYA"

Rabu, 17 Agustus 2011

soal HIDUP

hidup adalah belajar.

belajar untuk bersyukur meski tak cukup. 

belajar untuk ikhlas meski kadang tak rela. 

belajar untuk taat meski kadang berat. 

belajar untuk memahami meski gk sehati. 

belajar bersabar meski kadang trbebani. 

belajar setia meski kadang tergoda. 

belajar dan trus belajar dengan keyakinan setegar karang.

tapi memang kodrat hati insan sperti air laut bergelombang. 

pasang surut dan meski terbawa arus. 

maka dari itulah kita harus tetep belajar untuk tetap dijalan yang benar.

belajar dari manusia yang baik,diantara yang baik.